Selasa, 16 Desember 2008

LOGIKA KERANGKA LOGIS (LOG-FRAME)

Contoh Log-Frame

Program: Penguatan Perekonomian Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bontang

Pertemuan rutin dg kreditor, dll

Uji sahih, dll.

Logika Intervensi

Indikator-indikator

Sumber Verifikasi

Asumsi

Sasaran Umum

Menguatnya perekonomian rakyat di Kabupaten Bontang

· Prosentase kontribusi usaha-usaha kecil rakyat terhadap peningkatan pendapatan asli daerah – meningkat 20% dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat perkembangan usaha kecil milik rakyat di Kabupaten Bontang

· Review dokumen tentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang didapat dari Pemda Kabupaten (perbandingan 5 tahun)

· Laporan survey dan FGD ke pengusaha kecil (lama dan baru) di beberapa area perdagangan/industri tingkat kecamatan (dilakukan di awal dan di akhir program)

· Review dokumen pendaftaran usaha di Dinas Perdagangan/Industri Kabupaten dari Pemda Kabupaten, dilakukan per tahun

Tujuan Program

1. Makin berkembang sehatnya usaha-usaha kecil rakyat, khususnya di kelompok dampingan, di Kabupaten Bontang

· Persepsi pengusaha kecil yang menjadi dampingan atas perkembangan usahanya

· Prosentase perkembangan modal usaha dan asset dari usaha kecil yang didukung/didampingi – modal dan asset bertambah s/d minimal 100% dari modal awal/asset awal dalam jangka waktu 5 tahun

· FGD dengan beberapa pengusaha kecil yang sudah didukung/ didampingi per desa, dilakukan per 6 bulan

· Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan

· Tidak terjadi kondisi kesulitan ekonomi yang parah, tingkat inflasi bertahan seperti kondisi saat ini yang sudah cukup baik

· Situasi sosial-politik berjalan normal, tidak terjadi gejolak yang berarti dalam bentuk konflik dengan kekerasan

· Kebijakan desentralisasi memungkinkan Pemda membuat berbagai regulasi berkaitan dengan sumber-sumber pendapatan daerah

2. Semakin terbukanya akses permodalan bagi kelompok dampingan

· Ketersediaan kebijakan perkreditan yang mudah diakses oleh usaha kecil, khususnya kelompok dampingan

· Jumlah kredit yang diberikan oleh pihak lain kepada pengusaha yang menjadi dampingan

· Prosentase pengembangan modal utk skema kredit – modal skema kredit berkembang menjadi 300% dalam kurun waktu 5 tahun

· Review dokumen kebijakan perkreditan daerah, perbandingan tiap 2 tahun

· Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan

· Review neraca skema kredit, dilakukan per 6 bulan

Logika Intervensi

Indikator-indikator

Sumber Verifikasi

Asumsi

Hasil-hasil /Output Program

1.1 Meningkatnya ketrampilan pengusaha kecil yang menjadi dampingan untuk mengelola usahanya

1.2 Tersedianya tenaga-tenaga ahli wira-usaha yang siap didayagunakan, memberi bantuan teknis bagi pengusaha kecil

· Jumlah usaha-usaha kecil baru (atau ekspansi) milik kelompok dampingan – meningkat minimum 100 jenis usaha dalam kurun waktu 5 tahun, s/d tahun 2010

· Tingkat pembukuan usaha dari pengusaha kecil yang menjadi dampingan

· Jumlah tenaga ahli wira-usaha yang bersedia membantu secara sukarela – bertambah 2 orang tiap tahun sehingga menjadi 10 orang dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat ketepatan pemberian bantuan teknis untuk pengusaha kecil yang membutuhkan

· Review dokumen laporan pendamping tentang jumlah usaha kecil baru yang sudah didukung/ didampingi, dilakukan per 3 bulan

· Review pembukuan usaha – meninjau kesesuaiannya dengan standar pembukuan usaha, dilakukan per 3 bulan

· Review dokumen laporan perkembangan tenaga ahli dari divisi sumber daya manusia organisasi, dilakukan per 3 bulan

· Review dokumen laporan pendamping dan laporan pemberian asistensi teknis, dilakukan per 3 bulan

· Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada untuk mengembangkan usaha

· Tersedia cukup tenaga ahli wira-usaha yang bisa diperbantukan

2.1 Skema kredit yang dikembangkan berjalan dengan efektif

· Jumlah kredit yang tersalur – minimal 1 milyar pertahun untuk kelompok dampingan , dan jumlahnya bertambah terus tiap tahun menjadi lebih kurang 7 milyar dalam 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat pengembalian kredit – tingkat pengembalian bertambah baik terus, dari minimum 65% s/d 95% di tahun 2010

· Tingkat kesesuaian pemberian kredit dengan potensi dan ekspektasi pengusaha kecil – makin lama, persepsi pengusaha kredit terhadap atas kesesuaian ini bertambah baik

· Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Kebijakan pemerintah menyangkut per-kreditan masih akan tetap seperti kondisi saat ini, tidak ada regulasi yang akan membatasi pemberian kredit mikro kepada pengusaha kecil

· Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada

2.2 Meningkatnya kemampuan pengelola merekomendasikan kebijakan per-kreditan baru

· Jumlah dialog dengan pemerintah tentang skema kredit yang berhasil

· Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan

· Tingkat penerimaan pemerintah terhadap rekomendasi yang diajukan – dari dipertimbangkan oleh wakil pemerintah menjadi dibahas dalam rapat resmi

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Pemerintah Daerah cukup terbuka untuk menerima saran-saran dari masyarakat sipil

Contoh Log-Frame

Program: Penguatan Perekonomian Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bontang

Pertemuan rutin dg kreditor, dll

Uji sahih, dll.

Logika Intervensi

Indikator-indikator

Sumber Verifikasi

Asumsi

Sasaran Umum

Menguatnya perekonomian rakyat di Kabupaten Bontang

· Prosentase kontribusi usaha-usaha kecil rakyat terhadap peningkatan pendapatan asli daerah – meningkat 20% dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat perkembangan usaha kecil milik rakyat di Kabupaten Bontang

· Review dokumen tentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang didapat dari Pemda Kabupaten (perbandingan 5 tahun)

· Laporan survey dan FGD ke pengusaha kecil (lama dan baru) di beberapa area perdagangan/industri tingkat kecamatan (dilakukan di awal dan di akhir program)

· Review dokumen pendaftaran usaha di Dinas Perdagangan/Industri Kabupaten dari Pemda Kabupaten, dilakukan per tahun

Tujuan Program

1. Makin berkembang sehatnya usaha-usaha kecil rakyat, khususnya di kelompok dampingan, di Kabupaten Bontang

· Persepsi pengusaha kecil yang menjadi dampingan atas perkembangan usahanya

· Prosentase perkembangan modal usaha dan asset dari usaha kecil yang didukung/didampingi – modal dan asset bertambah s/d minimal 100% dari modal awal/asset awal dalam jangka waktu 5 tahun

· FGD dengan beberapa pengusaha kecil yang sudah didukung/ didampingi per desa, dilakukan per 6 bulan

· Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan

· Tidak terjadi kondisi kesulitan ekonomi yang parah, tingkat inflasi bertahan seperti kondisi saat ini yang sudah cukup baik

· Situasi sosial-politik berjalan normal, tidak terjadi gejolak yang berarti dalam bentuk konflik dengan kekerasan

· Kebijakan desentralisasi memungkinkan Pemda membuat berbagai regulasi berkaitan dengan sumber-sumber pendapatan daerah

2. Semakin terbukanya akses permodalan bagi kelompok dampingan

· Ketersediaan kebijakan perkreditan yang mudah diakses oleh usaha kecil, khususnya kelompok dampingan

· Jumlah kredit yang diberikan oleh pihak lain kepada pengusaha yang menjadi dampingan

· Prosentase pengembangan modal utk skema kredit – modal skema kredit berkembang menjadi 300% dalam kurun waktu 5 tahun

· Review dokumen kebijakan perkreditan daerah, perbandingan tiap 2 tahun

· Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan

· Review neraca skema kredit, dilakukan per 6 bulan

Logika Intervensi

Indikator-indikator

Sumber Verifikasi

Asumsi

Hasil-hasil /Output Program

1.1 Meningkatnya ketrampilan pengusaha kecil yang menjadi dampingan untuk mengelola usahanya

1.2 Tersedianya tenaga-tenaga ahli wira-usaha yang siap didayagunakan, memberi bantuan teknis bagi pengusaha kecil

· Jumlah usaha-usaha kecil baru (atau ekspansi) milik kelompok dampingan – meningkat minimum 100 jenis usaha dalam kurun waktu 5 tahun, s/d tahun 2010

· Tingkat pembukuan usaha dari pengusaha kecil yang menjadi dampingan

· Jumlah tenaga ahli wira-usaha yang bersedia membantu secara sukarela – bertambah 2 orang tiap tahun sehingga menjadi 10 orang dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat ketepatan pemberian bantuan teknis untuk pengusaha kecil yang membutuhkan

· Review dokumen laporan pendamping tentang jumlah usaha kecil baru yang sudah didukung/ didampingi, dilakukan per 3 bulan

· Review pembukuan usaha – meninjau kesesuaiannya dengan standar pembukuan usaha, dilakukan per 3 bulan

· Review dokumen laporan perkembangan tenaga ahli dari divisi sumber daya manusia organisasi, dilakukan per 3 bulan

· Review dokumen laporan pendamping dan laporan pemberian asistensi teknis, dilakukan per 3 bulan

· Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada untuk mengembangkan usaha

· Tersedia cukup tenaga ahli wira-usaha yang bisa diperbantukan

2.1 Skema kredit yang dikembangkan berjalan dengan efektif

· Jumlah kredit yang tersalur – minimal 1 milyar pertahun untuk kelompok dampingan , dan jumlahnya bertambah terus tiap tahun menjadi lebih kurang 7 milyar dalam 5 tahun s/d tahun 2010

· Tingkat pengembalian kredit – tingkat pengembalian bertambah baik terus, dari minimum 65% s/d 95% di tahun 2010

· Tingkat kesesuaian pemberian kredit dengan potensi dan ekspektasi pengusaha kecil – makin lama, persepsi pengusaha kredit terhadap atas kesesuaian ini bertambah baik

· Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Kebijakan pemerintah menyangkut per-kreditan masih akan tetap seperti kondisi saat ini, tidak ada regulasi yang akan membatasi pemberian kredit mikro kepada pengusaha kecil

· Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada

2.2 Meningkatnya kemampuan pengelola merekomendasikan kebijakan per-kreditan baru

· Jumlah dialog dengan pemerintah tentang skema kredit yang berhasil

· Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan

· Tingkat penerimaan pemerintah terhadap rekomendasi yang diajukan – dari dipertimbangkan oleh wakil pemerintah menjadi dibahas dalam rapat resmi

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali

· Pemerintah Daerah cukup terbuka untuk menerima saran-saran dari masyarakat sipil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG

Mengenai Saya

MAKASSAR, SUL-SEL, Indonesia
SEORANG MAHASISWA UNHAS, ANAK TEKNIK 09 UNHAS YANG SECARA KEBETULAN KULIAH DIARSITEKTUR DAN MEMPELAJARI ILMU PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA. SATU KEBANGGAAN TERSENDIRI RASANYA KETIKA SAYA BISA KULIAH DI FAKULTAS TEKNIK DAN MENJADI ANTEK 09, DIMANA SAYA DIAJARKAN TENTANG PENTINGNYA BERTEMAN, BERLEMBAGA, SOLID, LOYAL, DAN MENGHARGAI ANTEK LAIN YANG SECARA KEBETULAN LEBIH DULUAN MASUK DAN MENJADI ANTEK 09.