Contoh Log-Frame
Program: Penguatan Perekonomian Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bontang
Pertemuan rutin dg kreditor, dll Uji sahih, dll.
| Logika Intervensi | Indikator-indikator | Sumber Verifikasi | Asumsi |
Sasaran Umum | Menguatnya perekonomian rakyat di Kabupaten Bontang | · Prosentase kontribusi usaha-usaha kecil rakyat terhadap peningkatan pendapatan asli daerah – meningkat 20% dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat perkembangan usaha kecil milik rakyat di Kabupaten Bontang | · Review dokumen tentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang didapat dari Pemda Kabupaten (perbandingan 5 tahun) · Laporan survey dan FGD ke pengusaha kecil (lama dan baru) di beberapa area perdagangan/industri tingkat kecamatan (dilakukan di awal dan di akhir program) · Review dokumen pendaftaran usaha di Dinas Perdagangan/Industri Kabupaten dari Pemda Kabupaten, dilakukan per tahun | |
Tujuan Program | 1. Makin berkembang sehatnya usaha-usaha kecil rakyat, khususnya di kelompok dampingan, di Kabupaten Bontang | · Persepsi pengusaha kecil yang menjadi dampingan atas perkembangan usahanya · Prosentase perkembangan modal usaha dan asset dari usaha kecil yang didukung/didampingi – modal dan asset bertambah s/d minimal 100% dari modal awal/asset awal dalam jangka waktu 5 tahun | · FGD dengan beberapa pengusaha kecil yang sudah didukung/ didampingi per desa, dilakukan per 6 bulan · Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan | · Tidak terjadi kondisi kesulitan ekonomi yang parah, tingkat inflasi bertahan seperti kondisi saat ini yang sudah cukup baik · Situasi sosial-politik berjalan normal, tidak terjadi gejolak yang berarti dalam bentuk konflik dengan kekerasan · Kebijakan desentralisasi memungkinkan Pemda membuat berbagai regulasi berkaitan dengan sumber-sumber pendapatan daerah |
2. Semakin terbukanya akses permodalan bagi kelompok dampingan | · Ketersediaan kebijakan perkreditan yang mudah diakses oleh usaha kecil, khususnya kelompok dampingan · Jumlah kredit yang diberikan oleh pihak lain kepada pengusaha yang menjadi dampingan · Prosentase pengembangan modal utk skema kredit – modal skema kredit berkembang menjadi 300% dalam kurun waktu 5 tahun | · Review dokumen kebijakan perkreditan daerah, perbandingan tiap 2 tahun · Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan · Review neraca skema kredit, dilakukan per 6 bulan | ||
| Logika Intervensi | Indikator-indikator | Sumber Verifikasi | Asumsi |
Hasil-hasil /Output Program | 1.1 Meningkatnya ketrampilan pengusaha kecil yang menjadi dampingan untuk mengelola usahanya 1.2 Tersedianya tenaga-tenaga ahli wira-usaha yang siap didayagunakan, memberi bantuan teknis bagi pengusaha kecil | · Jumlah usaha-usaha kecil baru (atau ekspansi) milik kelompok dampingan – meningkat minimum 100 jenis usaha dalam kurun waktu 5 tahun, s/d tahun 2010 · Tingkat pembukuan usaha dari pengusaha kecil yang menjadi dampingan · Jumlah tenaga ahli wira-usaha yang bersedia membantu secara sukarela – bertambah 2 orang tiap tahun sehingga menjadi 10 orang dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat ketepatan pemberian bantuan teknis untuk pengusaha kecil yang membutuhkan | · Review dokumen laporan pendamping tentang jumlah usaha kecil baru yang sudah didukung/ didampingi, dilakukan per 3 bulan · Review pembukuan usaha – meninjau kesesuaiannya dengan standar pembukuan usaha, dilakukan per 3 bulan · Review dokumen laporan perkembangan tenaga ahli dari divisi sumber daya manusia organisasi, dilakukan per 3 bulan · Review dokumen laporan pendamping dan laporan pemberian asistensi teknis, dilakukan per 3 bulan · Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada untuk mengembangkan usaha · Tersedia cukup tenaga ahli wira-usaha yang bisa diperbantukan |
2.1 Skema kredit yang dikembangkan berjalan dengan efektif | · Jumlah kredit yang tersalur – minimal 1 milyar pertahun untuk kelompok dampingan , dan jumlahnya bertambah terus tiap tahun menjadi lebih kurang 7 milyar dalam 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat pengembalian kredit – tingkat pengembalian bertambah baik terus, dari minimum 65% s/d 95% di tahun 2010 · Tingkat kesesuaian pemberian kredit dengan potensi dan ekspektasi pengusaha kecil – makin lama, persepsi pengusaha kredit terhadap atas kesesuaian ini bertambah baik | · Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Kebijakan pemerintah menyangkut per-kreditan masih akan tetap seperti kondisi saat ini, tidak ada regulasi yang akan membatasi pemberian kredit mikro kepada pengusaha kecil · Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada | |
2.2 Meningkatnya kemampuan pengelola merekomendasikan kebijakan per-kreditan baru | · Jumlah dialog dengan pemerintah tentang skema kredit yang berhasil · Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan · Tingkat penerimaan pemerintah terhadap rekomendasi yang diajukan – dari dipertimbangkan oleh wakil pemerintah menjadi dibahas dalam rapat resmi | · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Pemerintah Daerah cukup terbuka untuk menerima saran-saran dari masyarakat sipil |
Contoh Log-Frame
Program: Penguatan Perekonomian Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bontang
Pertemuan rutin dg kreditor, dll Uji sahih, dll.
| Logika Intervensi | Indikator-indikator | Sumber Verifikasi | Asumsi |
Sasaran Umum | Menguatnya perekonomian rakyat di Kabupaten Bontang | · Prosentase kontribusi usaha-usaha kecil rakyat terhadap peningkatan pendapatan asli daerah – meningkat 20% dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat perkembangan usaha kecil milik rakyat di Kabupaten Bontang | · Review dokumen tentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang didapat dari Pemda Kabupaten (perbandingan 5 tahun) · Laporan survey dan FGD ke pengusaha kecil (lama dan baru) di beberapa area perdagangan/industri tingkat kecamatan (dilakukan di awal dan di akhir program) · Review dokumen pendaftaran usaha di Dinas Perdagangan/Industri Kabupaten dari Pemda Kabupaten, dilakukan per tahun | |
Tujuan Program | 1. Makin berkembang sehatnya usaha-usaha kecil rakyat, khususnya di kelompok dampingan, di Kabupaten Bontang | · Persepsi pengusaha kecil yang menjadi dampingan atas perkembangan usahanya · Prosentase perkembangan modal usaha dan asset dari usaha kecil yang didukung/didampingi – modal dan asset bertambah s/d minimal 100% dari modal awal/asset awal dalam jangka waktu 5 tahun | · FGD dengan beberapa pengusaha kecil yang sudah didukung/ didampingi per desa, dilakukan per 6 bulan · Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan | · Tidak terjadi kondisi kesulitan ekonomi yang parah, tingkat inflasi bertahan seperti kondisi saat ini yang sudah cukup baik · Situasi sosial-politik berjalan normal, tidak terjadi gejolak yang berarti dalam bentuk konflik dengan kekerasan · Kebijakan desentralisasi memungkinkan Pemda membuat berbagai regulasi berkaitan dengan sumber-sumber pendapatan daerah |
2. Semakin terbukanya akses permodalan bagi kelompok dampingan | · Ketersediaan kebijakan perkreditan yang mudah diakses oleh usaha kecil, khususnya kelompok dampingan · Jumlah kredit yang diberikan oleh pihak lain kepada pengusaha yang menjadi dampingan · Prosentase pengembangan modal utk skema kredit – modal skema kredit berkembang menjadi 300% dalam kurun waktu 5 tahun | · Review dokumen kebijakan perkreditan daerah, perbandingan tiap 2 tahun · Review laporan usaha dari pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan per 6 bulan · Review neraca skema kredit, dilakukan per 6 bulan | ||
| Logika Intervensi | Indikator-indikator | Sumber Verifikasi | Asumsi |
Hasil-hasil /Output Program | 1.1 Meningkatnya ketrampilan pengusaha kecil yang menjadi dampingan untuk mengelola usahanya 1.2 Tersedianya tenaga-tenaga ahli wira-usaha yang siap didayagunakan, memberi bantuan teknis bagi pengusaha kecil | · Jumlah usaha-usaha kecil baru (atau ekspansi) milik kelompok dampingan – meningkat minimum 100 jenis usaha dalam kurun waktu 5 tahun, s/d tahun 2010 · Tingkat pembukuan usaha dari pengusaha kecil yang menjadi dampingan · Jumlah tenaga ahli wira-usaha yang bersedia membantu secara sukarela – bertambah 2 orang tiap tahun sehingga menjadi 10 orang dalam kurun waktu 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat ketepatan pemberian bantuan teknis untuk pengusaha kecil yang membutuhkan | · Review dokumen laporan pendamping tentang jumlah usaha kecil baru yang sudah didukung/ didampingi, dilakukan per 3 bulan · Review pembukuan usaha – meninjau kesesuaiannya dengan standar pembukuan usaha, dilakukan per 3 bulan · Review dokumen laporan perkembangan tenaga ahli dari divisi sumber daya manusia organisasi, dilakukan per 3 bulan · Review dokumen laporan pendamping dan laporan pemberian asistensi teknis, dilakukan per 3 bulan · Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada untuk mengembangkan usaha · Tersedia cukup tenaga ahli wira-usaha yang bisa diperbantukan |
2.1 Skema kredit yang dikembangkan berjalan dengan efektif | · Jumlah kredit yang tersalur – minimal 1 milyar pertahun untuk kelompok dampingan , dan jumlahnya bertambah terus tiap tahun menjadi lebih kurang 7 milyar dalam 5 tahun s/d tahun 2010 · Tingkat pengembalian kredit – tingkat pengembalian bertambah baik terus, dari minimum 65% s/d 95% di tahun 2010 · Tingkat kesesuaian pemberian kredit dengan potensi dan ekspektasi pengusaha kecil – makin lama, persepsi pengusaha kredit terhadap atas kesesuaian ini bertambah baik | · Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan keuangan skema kredit, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Laporan diskusi dengan pengusaha kecil yang didukung/didampingi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Kebijakan pemerintah menyangkut per-kreditan masih akan tetap seperti kondisi saat ini, tidak ada regulasi yang akan membatasi pemberian kredit mikro kepada pengusaha kecil · Kebijakan daerah memungkinkan warga memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada | |
2.2 Meningkatnya kemampuan pengelola merekomendasikan kebijakan per-kreditan baru | · Jumlah dialog dengan pemerintah tentang skema kredit yang berhasil · Jumlah rumusan rekomendasi kebijakan · Tingkat penerimaan pemerintah terhadap rekomendasi yang diajukan – dari dipertimbangkan oleh wakil pemerintah menjadi dibahas dalam rapat resmi | · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali · Review laporan dari divisi advokasi, dilakukan tiap 3 bulan sekali | · Pemerintah Daerah cukup terbuka untuk menerima saran-saran dari masyarakat sipil |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar