Rabu, 22 April 2009

PEMILIHAN LOKASI TPA SAMPAH PADAT

Pada dasarnya pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi TPA sampah meliputi beberapa aspek:

* Aspek Kesehatan Masyarakat

* Aspek Lingkungan Hidup

* Aspek Biaya

* Aspek Sosial Ekonomi

Selain dari itu aspek lain yang Sangat penting adalah aspek politis & aspek legal yang berlaku disuatu daerah atau negara.

ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT: terutama berkaitan dengan manusia/langsung, kenaikan moralitas/kematian, morbiditas/penyakit, serta kecelakaan karena operasi sarana tersebut.

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP: terutama berkaitan dengan pengaruhnya terhadap ekosistem akibat pengoperasian atau akibat transportasi sarana tersebut

ASPEK BIAYA: pengadaan TPA akan menelan biaya yang besar serta sarana penunjangnya.

ASPEK SOSIAL EKONOMI: terutama dampak sosial ekonomi terhadap penduduk sekitar lokasi, termasuk kerugian akibat nilai tambah yang dapat dinikmati.

TAHAP PENCAHARIAN LOKASI LAHAN URUG

1. PENYARINGAN AWAL: bersifat umum, apa sudah sesuai dengan tata guna tanah, serta peruntukan yang digariskan. Parameter hanya sedikit.

2. PENYARINGAN KEDUA: penentuan secara individu dan evaluasi dari tiap individu. Kajian-kajian lebih mendalam sehingga lokasi akan sedikit yang sisa.

3. PENYARINGAN AKHIR: tahap penentuan dimana aspek yang bersifat politis serta kebijakan pemerintah daerah/pusat akan memegang peran penting.

PARAMETER PENYARING

1) GEOLOGI: secara umum tidak dianjurkan pada daerah:

a. Batu pasir

b. Mempunyai Kekar/rekahan

c. Berpotensi gempa

d. Zona vulkanik aktif

e. Daerah longsoran

Dianjurkan pada daerah yang stabil dan batuannya impermiable/kedap air


2) HIDROGEOLOGI: lokasi yang potensi adalah:

a. Daerah yang dikontrol oleh sistem air tanah lokal

b. Kemiringan hidrolis kecil

c. Kelulusan tanah rendah

3) HIDROLOGI: Dianjurkan pada:

ü Daerah yang fluktuasinya air tanah dangkal secara musiman

ü Lokasi yang jauh dari air akan baik sekali

ü Intensitas hujan yang lebih rendah

4) TOPOGRAFI: tidak dianjurkan pada:

Ö Daerah bukit dengan lereng yang tidak stabil

Ö Kemiringan lereng <>

Dianjurkan pada daerah lembah yang diapit oleh dua bukit sebab berhubungan dengan daya tampung

5) TANAH: dibutuhkan baik pada tahap pembangunan maupun pengoperasian.

* Sebagai lapisan dasar (liner)

* Sebagai lapisan atas

* Sebagai lapisan penutup

Dibutuhkan juga tanah berpasir sebagai ventilasi gas dan pengumpul lindi

6) TATA GUNA TANAH: agar menghindari daerah:

* Dekat lapangan terbangèsoalnya akan banyak binatang

* Dekat kawasan perikanan, satwa liar

* Dekat dengan pelestarian tanaman

* Dekat dengan kawasan/tanah perumahan

Dianjurkan pada daerah:

* Daerah koncervasi tanah pertanian

* Daerah yang sesuai dengan rencana tata guna tanah dimasa mendatang

7) DAERAH BANJIR: tidak dianjurkan jika terletak didaerah banjir sebab dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan manusia, satwa liar, tanah atau dapat mencemari semver air.

8) LINGKUNGAN BIOLOGIS: agar tidak memilih lokasi yang dapat mempengaruhi lingkungan biologis dari suatu daerah

9) R EAKSI MASYARAKAT DAN KEPEMILIKAN TANAH: hindari:

* Daerah yang berpenduduk padat

* Nilai ekonomi tanah yang penting

* Pemilik tanah yang banyak

10) RANCANGAN: mempersiapkan rancangan yang sudah direkayasa untuk pengelolaan lindi, air tanah dan gas. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang disebabkan atas kehadiran beberapa faktor.

11) TRANSPORTASI & UTILITAS:

Hindari:

* Lokasi di jalan utama

* Jalur perumahan, sekolah, rumah sakit, dll

Dianjurkan: dekat dengan sumber limbah.

Sarana yang disiapkan:

* Sakuran air buangan

* Air minum, listrik & sarana komunikasi.

PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK)

NETWORK PLANNING

NETWORK PLANNING adalah salah satu dari beberapa teknik manajemen dan bila semua teknik-teknik tersebut dikumpulkan merupakan kesatuan yang disebut “operation teknique research” (OTR). Variant-variant lain dari OTR antara lain:

a. Linear Programing

b. Non linear Programing

c. Dynamic programing

d. Network Planning, montercarlo Theory. Dll

Selain dari pada itu NETWORK PLANNING terdiri dari berbagai pengertian dan kegunaan dari masing-masing seperti:

- CMD = chart method diagram

- NMT = network management technique

- PEP = Program Evaluation Procedure

- CPA = Critical Path Analysis

- CPM = Critical Path Method

- PERT = Program Evaluation & Review Tekchnique

Penggunaan nama-nama ini tergantung bidang mana akan digunakan, umumnya yang sering dipakai adalah CPM pada bidang konstruksi sedang dan PERT banyak digunakan dibidang research dan design.

HISTORY ILMU JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

- Perkembangan ilmu jaringan kerja (NETWORK PLANNING) yang begitu pesat yang pada awalnya dilakukan oleh militer Amerika Serikat (US Navy). Setelah dikembangkan pada program komputer yaitu Microsoft Project. Adapun sejarah perkembangan jaringan kerja ini yaitu antara lain:

· Pada tahun 1957 US Navy merencanakan peluru kendali jenis Polaris. Problemnya cukup rumit maka dibentuklah Biro Konsultan untuk memecahkan problema tersebut.

· 1958 perusahaan kimia DU Pont Co, USA dalam merencanakan kesulitan dan proses fabrikasi menemukan CPM yang bentuknya hampir sama dengan PERT.

· Perkembangan di Indonesia yaitu 1969 dimana dasar-dasar NETWORK PLANNING yang semula dipakai dilingkungan PUTL mulai masuk dibidang ekonomi, khusunya dibidang pengawasan.

MANFAAT JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

a. NETWORK PLANNING khususnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya sekali saja. Untuk setiap proyek harus dibuat NETWORK PLANNING baru, disini harus dibedakan Tatalaksana Proyek dengan Tatalaksana Produksi.

· Tatalaksana Projek menyelesaikan hal-hal khusus dan hanya sekali dilakukan

· Tatalaksana Produksi menyelesaikan hal-hal umum yang berulang-ulang / rutin.

b. Keuntungan NETWORK PLANNING pada tatalaksana Projek, antara lain:

· Merencanakan dan mengawasi proyek secara logis

· Memikirkan secara menyeluruh dan mendetail dari proyek

· Mengomunikasikan rencana waktu (scheduling dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan alokasi dana)

· Mengawasi proyek secara efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical path) saja yang perlu konsentrasi pengawasan secara ketat.

c. Analisis NETWORK PLANNING akan membantu:

· Time Sheduling urutan pekerjaan yang efisien.

· Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.

· Rescheduling bila ada kelambatan pekerjaan

· Membuka probabilitas terhadap penyelesaian proyek

· Merencanakan proyek yang kompleks.

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

a. Urutan pekerjaan yang logis

b. Perkerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian berikutnya

c. Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan

d. Biasanya memakai waktu rata-rata berdasar pengalaman

e. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan

f. Sumber-sumber : tenaga, equipment, dan material.

PENGUNJUNG

Mengenai Saya

MAKASSAR, SUL-SEL, Indonesia
SEORANG MAHASISWA UNHAS, ANAK TEKNIK 09 UNHAS YANG SECARA KEBETULAN KULIAH DIARSITEKTUR DAN MEMPELAJARI ILMU PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA. SATU KEBANGGAAN TERSENDIRI RASANYA KETIKA SAYA BISA KULIAH DI FAKULTAS TEKNIK DAN MENJADI ANTEK 09, DIMANA SAYA DIAJARKAN TENTANG PENTINGNYA BERTEMAN, BERLEMBAGA, SOLID, LOYAL, DAN MENGHARGAI ANTEK LAIN YANG SECARA KEBETULAN LEBIH DULUAN MASUK DAN MENJADI ANTEK 09.